Aditya Novali

THE WALL : ASIAN (UN)REAL ESTATE PROJECT

365 cm x 180 cm x 25 cm

Wood, Resin, Alumunium, Steel, Copper, Brass, Fabric, LED on 126 (miniature rooms) rotatable triangular tubes

2013

Kamar-kamar apartment dengan furniture yang berbeda-beda ini menggambarkan karakter manusia dalam menghadapi masalah. Dengan perpaduan jendela kamar normal menandakan dalam menjawab persoalan hidup harus sabar, jendela penjara menjawab masalah dengan penuh kegelisahan dan dendam, sedangkan dinding merupakan situasi mengalir. Sebagai manusia tentunnya setiap kita memiliki masalah, pertanyaan nya adalah “Bagaimana kita menjawab nya?” Tentukan jendela dan furniture mu.

_______________

Lahir 1978, Surakarta, Indonesia Tinggal dan bekerja di Surakarta, Indonesia, Aditya Novali memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Indonesia, pada tahun 2002; dan IM Master of Conceptual Design dari Design Academy Eindhoven, Belanda, pada tahun 2008. Novali bekerja dengan berbagai bahan, sering kali pertama menyusun ide dan kemudian menemukan media yang tepat untuk menuliskan visinya. Latar belakangnya dalam arsitektur memengaruhi kepekaannya terhadap struktur, ruang, dan pengetahuan tentang konstruksi – elemen kunci dari pendekatan dan estetikanya. Mengangkat tema-tema seperti batasan, identitas, materialisme, dan kehidupan urban, karya Novali berinteraksi dengan penonton dan bertransformasi dengan setiap tampilan. Karya Novali telah dipamerkan di berbagai galeri dan institusi baik lokal maupun internasional. Beberapa pameran sebelumnya termasuk presentasi tunggal terbaru WHY, Museum Tumurun, Solo, Indonesia (2022); ME:DI:UM, ROH Projects di Liste Art Fair, Basel, Swiss (2019); Significant Other, Galeri ShanghArt, Singapura (2019); Caprice, ROH Projects di Art Basel Hong Kong: Discoveries, Hong Kong (2018); dan ACRYLIC, ROH Projects, Jakarta, Indonesia (2016); dan presentasi kelompok terkemuka On Muzharul Islam: Niat Muncul di Dhaka Art Summit: Seismic Movement, Dhaka, Bangladesh (2020); Trienial Seni Kontemporer Asia Pasifik ke-9, QAGOMA, Brisbane, Australia (2018); DIASPORA: Exit,Exile,Exodus of Southeast Asia, MAIIAM Contemporary Art Museum, Chiang Mai, Thailand (2018); Festival Seni Asia ke-15: Berbagai Seni Tontonan dari Asia, Museum Seni Ningbo, Ningbo, Tiongkok (2017); Sinonim Imajiner, Tokyo Wonder Site, Jepang (2016); Aku Diponegoro, Galeri Nasional Indonesia, Indonesia (2015); Berteriak! Seni Kontemporer Indonesia, Museo d’Arte Contemporanea (MACRO), Italia (2014); Little Water, Dojima River Biennale, Osaka, Jepang (2013); South East Asia (SEA)+ Triennale, Galeri Nasional Indonesia, Indonesia (2013); Skala Manusia dan Selanjutnya: Pengalaman dan Transendensi, Pusat Seni Hong Kong, Hong Kong (2012). Novali dinominasikan untuk Best Emerging Artist Using Installation di Prudential Eye Awards 2016 di Singapura; Finalis Sovereign Asian Art Prize 2010, dan penghargaan Best Artwork di Bandung Contemporary Art Awards (BaCAA) di tahun yang sama.