Aditya Novali
Y/M/B/U/M/Z/A/H/N/A/G/R/ U/U/N/L/W/I/I/J/L/A/A/Y/M /A #5,#6,#7,#8
81 cm x 63 cm x 8 cm
Sebuah karya yang ditampilkan di Bangladesh yang menggambarkan bangunan arsitektur dengan penggambaran denah Goa Maria Sendangsono dan Kali Code yang dibuat oleh Romo Mangun. Serta Baitul Mukarram yang berada di Bangladesh.
Arsitek pada bangunan tersebut telah menginspirasi banyak arsitek lainnya untuk memikirkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Goa Maria Sendangsono di buat sedemikian mungkin agar dapat menghemat listrik dan sirkulasi udara yang baik.
Kali Code di buat agar tidak terjadi banjir dan area pemukiman terlihat rapi dan tidak kumuh.
Baitul Mukarram di buat agar orang-orang di dunia dapat mengunjungi Bangladesh.
_______________
Lahir 1978, Surakarta, Indonesia Tinggal dan bekerja di Surakarta, Indonesia, Aditya Novali memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Indonesia, pada tahun 2002; dan IM Master of Conceptual Design dari Design Academy Eindhoven, Belanda, pada tahun 2008. Novali bekerja dengan berbagai bahan, sering kali pertama menyusun ide dan kemudian menemukan media yang tepat untuk menuliskan visinya. Latar belakangnya dalam arsitektur memengaruhi kepekaannya terhadap struktur, ruang, dan pengetahuan tentang konstruksi – elemen kunci dari pendekatan dan estetikanya. Mengangkat tema-tema seperti batasan, identitas, materialisme, dan kehidupan urban, karya Novali berinteraksi dengan penonton dan bertransformasi dengan setiap tampilan. Karya Novali telah dipamerkan di berbagai galeri dan institusi baik lokal maupun internasional. Beberapa pameran sebelumnya termasuk presentasi tunggal terbaru WHY, Museum Tumurun, Solo, Indonesia (2022); ME:DI:UM, ROH Projects di Liste Art Fair, Basel, Swiss (2019); Significant Other, Galeri ShanghArt, Singapura (2019); Caprice, ROH Projects di Art Basel Hong Kong: Discoveries, Hong Kong (2018); dan ACRYLIC, ROH Projects, Jakarta, Indonesia (2016); dan presentasi kelompok terkemuka On Muzharul Islam: Niat Muncul di Dhaka Art Summit: Seismic Movement, Dhaka, Bangladesh (2020); Trienial Seni Kontemporer Asia Pasifik ke-9, QAGOMA, Brisbane, Australia (2018); DIASPORA: Exit,Exile,Exodus of Southeast Asia, MAIIAM Contemporary Art Museum, Chiang Mai, Thailand (2018); Festival Seni Asia ke-15: Berbagai Seni Tontonan dari Asia, Museum Seni Ningbo, Ningbo, Tiongkok (2017); Sinonim Imajiner, Tokyo Wonder Site, Jepang (2016); Aku Diponegoro, Galeri Nasional Indonesia, Indonesia (2015); Berteriak! Seni Kontemporer Indonesia, Museo d’Arte Contemporanea (MACRO), Italia (2014); Little Water, Dojima River Biennale, Osaka, Jepang (2013); South East Asia (SEA)+ Triennale, Galeri Nasional Indonesia, Indonesia (2013); Skala Manusia dan Selanjutnya: Pengalaman dan Transendensi, Pusat Seni Hong Kong, Hong Kong (2012). Novali dinominasikan untuk Best Emerging Artist Using Installation di Prudential Eye Awards 2016 di Singapura; Finalis Sovereign Asian Art Prize 2010, dan penghargaan Best Artwork di Bandung Contemporary Art Awards (BaCAA) di tahun yang sama.